February 25, 2015

Mengenang Papa

Pada akhirnya kita semua akan kembali kepada Sang Pencipta yang Maha Rahmah.

Seseorang yang baik akan pergi dengan cara yang baik, meninggalkan kesan yang positif dan nama yang akan selalu patut dikenang. 

Perkenalan saya dengan Papa (mertua) tidak berlangsung lama. Sebelum menikah, hanya 3 kali saya sempat berjumpa dan bercakap-cakap dengan beliau. Setelah menikah, hampir setiap hari saya ke rumah mertua bareng suami, tapi beliau adalah kepala sekolah dengan jadwal yang cukup padat. Namun setiap berjumpa, saya selalu disuguhkan wajah ceria dan gurauan yang membuat saya sulit berhenti tertawa. 

Memang benar apa kata orang, setelah meninggal, maka nama kitalah yang akan menentukan apakah selama ini kita menjaga hubungan yang baik sesama manusia. Setelah kepergian Papa, hanya cerita yang baik dan patut ditauladani yang terus (bahkan hingga hari ini setelah 16 Januari 2015) mengalir dari mulut orang yang mengenal beliau. Meski belum merasakan ikatan batin yang cukup erat, tapi nama Papa akan terus menjadi langganan dalam doa saya yang akan terus diulang-ulang. Paling tidak hanya ini bentuk bakti yang bisa saya lakukan. 

The life of this world compared to the hereafter is as if one of you were to put his finger in the ocean and take it out again then compare the water that remains on his finger to the water that remains in the ocean.

Dunia hanya sementara. Kepergian orang tercinta sedikit banyaknya akan mengubah diri mereka yang ditinggalkan. Melihat suami tercinta berwajah sendu selama beberapa hari sudah cukup membuat saya mengerti dan turut merasakan duka yang mendalam karena ditinggal. Alhamdulillah keluarga besar suami cukup sabar dan kuat, saya yang bukan siapa-siapa justru hingga hari ini masih menitikkan air mata saat berdoa dan mengingat kembali masa duka itu. Dan juga menjadi alasan kenapa baru hari ini saya menulis entry ini di blog. 

Selamat jalan, Papa... Insyallah cerita singkat tentang Papa, dengan segala kisah tauladan yang saya dapat dari suami, akan saya lanjutkan ke anak cucu nantinya, dengan harapan do'a untuk Papa akan terus mengalir. 

No comments: