June 29, 2015

Mengelola Keuangan Keluarga (Kecil): Sebuah Perspektif


Manajemen finansial adalah istilah yang masih terkesan mewah dan terdengar menakutkan bagi banyak orang. Bagi keluarga yang berpenghasilan pas-pasan, istilah ini mungkin tidak pernah terpikirkan. Apa sih yang mau dikelola? Uang bulanan saja sudah pas-pasan untuk makan dan keperluan primer, gimana ceritanya mau bahas manajemen finansial? 

June 19, 2015

Ramadhan, Glad to See You Again


Alhamdulillah... Praise Allah for another chance to be experiencing Ramadhan. Senang sekali rasanya masih bisa merasakan berada di dalam bulan mulia ini... Bulan di mana semua pahala ibadah dilipatgandakan, dan satu-satunya bulan di mana kita semua memiliki kesempatan mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadr. 

Ramadhan kali ini terasa berbeda bagi saya. Selain perubahan status yang sudah berubah menjadi istri, saya juga sudah resmi menjadi mom to-be (dengan prediksi persalinan bulan Desember 2015). Dengan usia kandungan yang baru memasuki bulan ke-4 serta kondisi kesehatan saat ini, saya belum siap mengambil risiko menjalani puasa. Bagaimana bisa siap kalau ketika lapar saja tangan saya bisa sampai gemetaran? Jangan ditanya sedihnya perasaan saya, tapi Alhamdulillah muslimah yang sedang hamil diberi kemudahan dalam Islam. I seriously do not want to take any risk for my baby. Harapan saya... Semoga seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, saya semakin kuat dan akhirnya bisa menjalani puasa (meskipun hanya beberapa hari) dalam bulan ini, terutama di 10 hari terakhir. Amiiiin ya Allah.... 

June 18, 2015

Film Jadul: Sederhana dan Apa Adanya


Ketika SD, saya adalah salah satu penggemar film P. Ramlee di keluarga saya. Selain saya? Cuma nenek sih yang suka. Hehehe... P. Ramlee menurut saya adalah pelopor perfilman komedi Melayu. Waktu itu saya masih tinggal di Kepulauan Riau, dengan bahasa Melayu sebagai bahasa sehari-hari. Film-film P. Ramlee (bajakan tentunya) memenuhi tempat keping CD di rumah. Favorit kita adalah serial Bujang Lapok. 

Kalau film B&W Hollywood cuma adik saya yang nomor 2 (kelas 2 SMA) yang suka. Kita semua heran darimana dan sejak kapan dia jadi pecinta film jadul. Saya hanya ingat tiba-tiba di suatu siang, waktu dia masih kelas 1, adik saya tertawa-tawa sendiri seperti biasa, dengan mata terpaku pada handphone layar 4 incinya. Saya yang waktu itu sedang sakit kepala langsung memintanya diam. Bukannya diam, dia malah semakin menggila. Saya bangun dan menghampirinya di kamar, lalu tanpa sengaja melihat layar handphone yang sedang ia pelototi. Anyway, kamu punya teman/saudara nggak yang ketawanya bikin kamu sulit banget untuk nggak ikut ngakak? Adik saya ini begitu orangnya. Tawanya seperti kuda, dan wajahnya yang sedang tertawa benar-benar hancur. Saya sulit memarahinya lebih dari 5 detik karena pasti saya kehilangan akal mencoba tampak marah, karena dalam hati udah mau ketawa atau... ditertawakan (kata adik-adik, saya kayak badut kalo lagi marah -_-). Sebelum mulut saya terbuka untuk memarahinya dan memintanya diam, dia tertawa lagi dan aaaarrghhh... Bibir saya malah senyum tanpa disuruh... Susah bangeeet marahin anak yang satu ini!! Ternyata dia menyadari kehadiran saya di pintu kamar. "Eh, ngapa kak?" dengan wajah suci tanpa dosa. "Jangan ribut. Kakak mau tidur, saki....," belum selesai, saya langsung dipotong, "Kak, kak, kak, kak. Lihatlah sini ada film lucu" lalu berdiri dan menyodorkan layar hp Cina-nya ke muka saya. Film bisu Charlie Chaplin tahun 1923 yang gerakan manusianya dipercepat 5x dan hanya diiringi musik, no conversation at all.