September 13, 2020

Sunday Senses

Seeing: green paddy fields as far as my eyes could see and three mountains walling this city. It just rained. The air has been freezing. Even the oil in my kitchen turned to white! But what I see now… Man, it’s really something.

Drinking: a cup of saffron tea.

Feeling: everything. Honestly, I’m losing words to explain how I feel. Sometimes it gets overwhelming but I know it’s just my body (hormones) trying to trick my mind.


Missing: a long heartfelt talk with a good friend who lives worlds away. Distance is the funniest thing, don’t you think? Someone could feel like they’re a million miles away while they’re standing right next to you, yet you could feel the warm skin of someone you never even see in person.

Loving: lately I and my daughter are into anatomy. I try my best to teach her practical knowledge and skills in hope to spark her curiosity. She’s not that interested in reading yet, but loves math and how the body and brain works. Sounds so serious, doesn’t it? In reality, it’s just mostly role play.

June 26, 2019

Living with Hyperthyroidism: My Past, Finding Out, Symptoms, Cause, and Diet

Four years ago.
I married the love of my life. I weighed 70 kg. I got pregnant after two months and by the end of my pregnancy, my weight was 85 kg.

Three years ago.
I got to kiss my first child who had been living in my belly for 9 consecutive months. I lost 15 kg and came back to my original weight. I kept losing weight but I thought it was perfectly normal for a breastfeeding mother, as everyone told me so. I was weighed when my baby was one year-old.

Two years ago.
I lost 15 kgs in 10 days because I ate something I wasn’t allowed to eat with empty stomach. I was in my worst shape, weighing less than 45 kgs. With 158 cm height, I looked so tiny and fragile. I had no idea when I started to grow hyperthyroidism but since two years ago, I have been struggling with weight and health problems.

I used to be active. I jogged almost every morning. I was a hiker and a traveller. I climbed mountains. I went cities and abroad backpacking. There was nothing that could stop me in terms of physical ability. Becoming so weak in only 10 days didn’t make sense to me except only because of my weight loss. Domestic work was exhausting and it took the whole day to finish everything.

I also grew angrier. I was angry at myself for being so tired all the time. I was irritated at small daily problems. I hated people who looked down on me for being so tiny and weak. I couldn’t focus on one thing and I was so easily distracted. So, I lost my two favorite jobs.

May 24, 2019

when life gives you lemon, throw a party


Lemonade party special recipe:
1 lemon
A jar of sugar
2 lt of water
A gallon of nonsense

October 14, 2015

Garuda Indonesia dan Nostalgia Masa Kecil


Masih jelas saya mengingat ketika masih kecil, naik pesawat adalah salah satu impian besar saya dalam hidup. Bunyi pesawat selalu menjadi pembangkit semangat saya dan anak-anak kampung, kami akan berhamburan keluar rumah dan melambaikan tangan sambil teriak sekuat tenaga. Pernah suatu malam saat saya masih berstatus murid kelas 3 SD di sebuah sekolah yang tidak begitu diperhitungkan, di sebuah kampung kecil di Kepulauan Riau, saya duduk sendiri di teras setelah adu mulut dengan adik. Pastilah karena masalah murahan karena saya tidak bisa mengingatnya sekarang. Saya duduk sambil sesekali mengusap air mata yang lewat di pipi. Ah, pastilah saat itu rasanya seperti di sinetron. Ditemani suara jangkrik dan bunyi angin malam yang saya sukai. 

Di tengah-tengah pikiran yang berkecamuk, tiba-tiba sebuah pesawat melintas tepat di atas kepala saya. Tentu jaraknya sangat jauh, tapi kepala saya harus mendongak lurus ke langit untuk menemukan sebuah benda kecil dengan lampu kerlap-kerlip melintas membelah langit malam yang bertabur bintang. Meskipun saya lupa dengan detail kejadian malam itu, namun sepotong momen ini masih terekam jelas di benak saya. Seketika saya merasa sangat beruntung, karena pemandangan seperti itu adalah kali pertama saya lihat. Pesawat yang melintasi langit malam bertabur bintang. Bahkan beberapa menit setelah pesawat itu hilang dari pandangan dan suara di sekeliling saya kembali diisi hanya oleh jangkrik dan semilir angin, saya masih tersenyum. Rasa seperti berada dalam sinetron, jadi naik pangkat ke layar lebar. 

September 24, 2015

Catatan Shalat Idul Adha

Lapangan Kantin sudah disesaki manusia berpakaian dominan putih saat saya memasuki area tersebut. Shaf kosong tinggal sedikit, dan tentu letaknya di belakang. Saya dan jamaah perempuan yang hampir terlambat lainnya berjalan beriringan mencari keberuntungan menemukan tempat yang kering. Padang Panjang kemarin diguyur hujan, sehingga tanah lapangan cukup banyak yang digenangi air. Beberapa jamaah yang sudah duduk rapi dan cantik dengan mukenah bersihnya terlihat nyaman membentangkan sajadah di atas plastik transparan dengan tanah becek di bawahnya. Saya kebetulan tidak membawa apa-apa selain sajadah, mukenah dan dompet. Saya terus melangkah melewati barisan manusia untuk menemukan tempat yang cukup nyaman, setidaknya tidak lembab atau becek. Memindai dengan mata ternyata tidak mudah, karena tertutupi jamaah yang berdiri dan berjalan dengan tujuan yang sama seperti saya. 

Di panggung mini di muka lapangan, bapak kepala Departemen Agama sedang menyampaikan ceramah. Saya tidak bisa menyimak lantaran masih harap-harap cemas dengan spot saya shalat nanti. Ceramah lalu digantikan oleh bapak Walikota. Pertanda setelah ini shalat akan dimulai. Alhamdulillah beberapa menit setelah Muqaddimah, saya menemukan spot yang pas. Kering. Saya bentangkan sajadah dan memasang mukenah hadiah mahar dari suami tercinta. Pidato bapak Walikota banyak berisi informasi seputar perkembangan kota dan acara pengganti open house yang rutin beliau laksanakan setiap Idul Adha. Saya berdiri dan memotret situasi. Satu foto. Dua foto. Cukup. Saya amati sekitar saya. Ibu-ibu banyak yang sibuk dengan anaknya yang tampak bersih dan harum. Anak muda berselfie ria. Yang tampak menyimak pidato hanya mereka yang sepertinya sudah berumur.