November 01, 2024

Ayah & Mak

 


Tak pernah bosan saya menceritakan dan menulis tentang Mak dan Ayah. Setiap kali memikirkan mereka, saya adalah Ainun yang sedang siap-siap berangkat sekolah, memasang tali sepatu dan melihat Ayah menghangatkan vespa tuanya. Asapnya memenuhi seluruh ruangan rumah kami yang mungil, membuat pedih mata. Lalu saya akan berdiri di depan, Ayah mengendarai vespa, adik saya Hafiz di tengah, dan Mak di belakang. Merasakan dinginnya pagi di pulau kecil yang panas di Kepulauan Riau. Memasuki kelas yang seringkali masih kosong, duduk di belakang, menunggu teman kelas satu per satu datang dengan rambut basah sehabis keramas dan bedak yang dipakai terburu-buru. 

Entah kenapa penggalan memori tersebut sangat jelas di kepala saya. Bukan hari istimewa. Pagi yang monoton, yang terjadi setiap Senin-Sabtu selama 3 tahun, dari saya kelas 3 hingga 6 SD. Selain itu, tak banyak yang saya ingat kecuali beberapa kejadian penting. Karena setelah lulus SD, saya merantau seorang diri hingga lulus kuliah. Ingatan saya tentang hidup bersama Mak dan Ayah hanya itu saja. Tiga tahun.