Barusan saya membaca sebuah tulisan di CNBC(dot)com tentang sebuah kelas populer di Yale yang berjudul The Science of Well-Being. Artinya kira-kira Sains Kebahagiaan. Kelas tersebut diisi oleh seorang profesor psikologi dan sains kognitif bernama Laurie Santos tentang hal-hal yang kita inginkan dalam hidup yang belum tentu membuat kita bahagia, seperti yang kita bayangkan sebelum mendapatkannya.
Miswanting secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah ide di mana manusia seringkali salah memprediksi sebahagia apa mereka setelah memiliki sesuatu di masa depan (how much they’ll enjoy something in the future). Saya belum mengikuti kelasnya, dan berencana nanti setelah waktu agak lapang akan ikut. Dalam tulisan tersebut, yang ditulis oleh Dave Schools, salah satu hal yang sering jadi miswanting oleh manusia adalah, tidak lain dan bukan, uang.
Santor mengatakan: "Money doesn’t increase happiness in the way that we think. Our minds are lying to us about how much of an impact extra cash will have on our happiness.” (Uang tidak menambah kebahagiaan dengan cara yang kita pikirkan. Pikiran kita membohongi diri kita sendiri dengan menganggap bahwa lebih banyak uang adalah jawabannya).